Syair Jumat

maka merekapun menangkupkan tangan; kita meraba-raba denyut jantung apakah ia masih berdenyut ditubuh yang rapuh

dan bukan cuma mereka  mengaku shalih; bahkan kita yang penuh dosa dan luput dapat mengadu dirumah-rumah Tuhan

lalu bila senja telah hadir; kita bisa berpandang-pandang hingga malam yang entah lantas tertidur dialas bumi beratap kelam

sebab seluruh masalah demi masalah ini akan lesap, lenyap, bersamaan dengan tubuh yang bungkuk dan tertatih menuju mesjid….

Yogyakarta, 24 Februari 2012

5 Comments

  1. jaka says:

    boleh boleh gan,,

    Like

  2. HaKim says:

    @all
    Thanks… semoga memberi sedikit arti dalam hari jumat kita….

    Like

  3. Nisa says:

    mampir kemari.. 🙂

    Like

Leave a reply to Nisa Cancel reply