Kesombongan Terselubung (SOMBTER)

“Entah mengapa hari ini menjadi hari paling sensi gue seumur hidup” kata temen satu kos pagi tadi, ” gue ngerasa bersalah sama semua orang, sama lu, sama si Toge, sama orang-orang lab… definitely all… bahkan sama diri gue sendiri”

Karena lagi sakit plus nggak paham dengan yang dia sedang omongkan, saya hanya meng-oooh- kan panjang…. ” ooooh… trus?”

“Yup, merasa tidak tahu mengapa tiba-tiba banyak orang sepertinya memusuhi gue. bukannya kenapa, tapi ngerasa dipojokin kayak gini kagak nyaman tau?” Anehnya dia segera menyambar dodol garut yang sedari kemarin diatas meja belum dijamah. Sambil mengunyah wajahnya lebih mirip kesemek sekarang…. πŸ™‚

“Hm…. ” Jawab saya mulai memahami situasi. “Lha kamu pikir mengapa mereka menjauh?” tanya saya

“Ah, lu kayak kagak kenal gue aja, ya mungkin karena sikap gue berlebihan kalo pas ngejelek-jelekin orang lain bos…. tapi maksud gue kan cuma bercanda” And…. pembicaraan berhenti sampai disitu. Saya kembali terlelap dan dia meneruskan pekerjaan mengunyah dodol garut oleh-olehnya….

Dari pembicaraan kami hari inilah saya mendapat ilmu baru, bahwa canda seseorang kadang mewakili jiwa terdalamnya. Dan percaya atau tidak, saya juga pernah mengalami hal yang serupa, dan kesimpulan yang saya ambil sama persis dengan teman satu kos ini. Yup… saya akui itu adalah kesombongan terselubung. Kesombongan yang muncul dari jiwa terdalam tapi tidak kita sadari. Lalu mungkin ada pertanyaan, kok bisa disebut sombong? apa sih sebenarnya definisi sombong? πŸ™‚ setahu saya ada dua kriteria kesombongan itu:

1. Menolak kebenaran

2. Merendahkan orang lain

Jadi, kalau dalam canda kita ada dua hal tersebut diatas, tiba-tiba kita menjadi debat kusir hanya karena tidak terima orang lain lebih Genius dari kita, atau merasa orang lain tidak pantas menjabat suatu jabatan tertentu (hehe kok kayak pantomim politik negeri ini… ups nyinggung politik deh…. ) maka wuzzz…. tiba -tiba kita telah terjebak dengan kesombongan terselubung. Naudzubillah… semoga kita terhindarkan dari kesombongan terselubung…. sebab kesombongan hanyalah jubah yang berhak dipakai oleh Tuhan…… (omar t.)

24 Comments

  1. hanif says:

    Wah aku sering banget bercanda je Bro, dan terkadang aku kebablasan dengan merendahkan orang lain. Doakan semoga saja aku bisa menguranginya ya.

    Like

    1. hak1m says:

      i hope Allah will help us to keep our heart clean and straight in faith….

      Like

  2. katanya sih walaupun bedanya tipis tapi efeknya bisa jauh antara

    “laughing at you” dengan “laughing with you”

    Nah becandaan yang sehat itu yang laughing with you… πŸ˜€

    Like

    1. hak1m says:

      yup memang kadang musti hati-hati dengan canda walaupun canda memang dibutuhkan untuk menjadikan kita semakin dekat dengan kawan-kawan kita. juga sebagai muara bagi lelah kita…. πŸ™‚

      Like

  3. titintitan says:

    😦 jaz mengingatkan..

    Like

    1. hak1m says:

      yups. sama-sama.. kadang kita memang terlalu dalam bercanda. bahkan kita kalau jujur canda itu sangat penting. hanya saja yang perlu ditanyakan adalah tentang hati kita dan hati teman yang kita ajak bercanda. sebab kadang kita bercanda ia menanggapi dengan luka. kadang juga itu menjadi selubung bagi kesombongan kita…. astaghfirullah….

      Like

  4. Pashmina says:

    wah, ya tanpa disadari mungkin pernah terjadi y? semoga tetap bisa mawas diri dan rendah hati

    Like

  5. hati – hati dalam bercanda…
    😦

    Like

  6. wah, saya sepakaTTT dengan pernyataan ini:

    “bahwa canda seseorang kadang mewakili jiwa terdalamnya”

    Like

    1. hak1m says:

      yups… its taking from freud thesis… ( gak tahu ding… ) tapi ini memang yang kadang saya pikirkan dan alami sendiri. jadi semakin khawatir dengan kesombongan yang kita sembunyikan dengan canda tawa. bahkan kalau ibnu qoyyim rhmahullah menyatakan bahwa kadang perasaan cinta juga demikian. orang yang jatuh cinta candanya adalah serius dan seriusnya adalah canda. yang menjadikan hidupnya berputar-putar dalam kesangsian dan kebingungan yang memusnahkan… astaghfirullah…..

      Like

  7. wah lama tidak mampir mbul… semoga tetap dalam lindungannya. amin

    sombter sadar atau tidak sadar kita selalu melakukannya, baik di dunia nyata atau di dunia maya seperti kaskus, facebook, twitter, ataupun plurk.

    saling mengingatkan bro…

    Like

  8. yulifia says:

    hmmm. seperti reaksi formasi kah??? (haduh istilah apa maneh iki??)

    Like

    1. hak1m says:

      wah itu kalau menurut teori psikologi mbak… ini sih dari kesadaran pribadi untuk mengetahui dan belajar (ciee… malah sok tahu nich… ). Hm… itu namanya reaksi formasi ya dalam psikologi… jadi ingin belajar lebih banyak tentang psikologi….

      Like

    2. hak1m says:

      wah itu kalau menurut teori psikologi mbak… ini sih dari kesadaran pribadi untuk mengetahui dan belajar (ciee… malah sok tahu nich… ). Hm… itu namanya reaksi formasi ya dalam psikologi… jadi ingin belajar lebih banyak tentang psikologi….

      Like

  9. niefha says:

    hm.. makanya kenapa lidah itu lebih tajam dari pisau ya?

    Like

    1. hak1m says:

      bisa jadi… kadang ia mengiris tanpa terasa tapi tiba-tiba telah terluka…

      Like

  10. ir says:

    entahlah tiba-tiba merindukan candaan kalian..

    Like

    1. hak1m says:

      kemarin habis naik ke Nglegi… dapat salam dari Eyang noto dll

      Like

  11. Adistya says:

    kayaknya familiar ama tokoh yang di gambar ntu, deh..tapi lupa..siapa, ya??? penasaran..

    Like

  12. Adistya says:

    sapa, to??? isih penasaran, ki…

    Like

    1. hak1m says:

      you can watch film about cooking with a mice…. thats enough clue i think

      Like

  13. Adistya says:

    Ho….ratatoulie…tapi sing ngopo, yo…mosok ndadak ndelo’ neh, to..yo wes lah..tak simpen e wae..

    Like

    1. hak1m says:

      nggih monggo… hehe πŸ™‚

      Like

Leave a Comment